Postingan

Menampilkan postingan dengan label Perang Baratayudha Hari Ke Sepuluh ke-10

Sejarah Perang Baratayudha di Hari ke Tiga belas (ke-13), Kisah Mahabharata

Gambar
Pada perang di hari ketiga belas Pangeran Duryodana memanggil Bhagadatta, Raja Pragjyotisha (di zaman sekarang disebut Assam, sebuah wilayah di India). Bhagadatta merupakan putera dari Narakasura, raja yang dibunuh oleh Kresna beberapa tahun sebelumnya. Bhagadatta memiliki ribuan gajah yang berukuran sangat besar sebagai kekuatan pasukannya, dan ia dianggap sebagai kesatria terkuat di antara seluruh kesatria penunggang gajah pada zamannya. Bhagadatta menyerang Arjuna dengan mengendarai gajah raksasanya yang bernama Supratika. Pertempuran antara Arjuna melawan Bhagadatta terjadi dengan sangat sengit. Saat Arjuna sibuk dalam pertarungan yang sengit, di tempat lain, empat Pandawa sulit mematahkan formasi Cakrabyuha yang disusun Drona. Yudistira melihat hal tersebut dan menyuruh Abimanyu, putera Arjuna, untuk merusak formasi Cakrabyuha, sebab Yudistira tahu bahwa hanya Arjuna dan Abimanyu yang bisa mematahkan formasi tersebut. Saat Abimanyu memasuki formasi tersebut, empat Pandawa melindun

Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Dua belas (ke-12), kisah Mahabharata

Gambar
Setelah menerima kegagalan, Drona yakin bahwa rencana untuk menaklukkan Yudistira sulit diwujudkan selama Arjuna masih ada. Raja Trigarta Susarma bersama dengan 3 saudaranya dan 35 putera mereka berada di pihak Korawa dan mencoba untuk membunuh Arjuna atau sebaliknya, gugur di tangan Arjuna. Mereka turun ke medan laga pada hari kedua belas dan langsung menyerbu Arjuna. Namun mereka tidak berhasil sehingga gugur satu persatu. Prabu Susarma yang memang dendam pada Arjuna, karena pernah dipermalukan sebagai pecundang saat Arjuna menyamar sebagai Whrehatnala banci pengajar tari pada kisah Wirataparwa, segera menyetujui strategi Durna, Diajaknya 35 putranya untuk mengeroyok Arjuna. Susarma : Hay Arjuna, jangan malang kadak, hayoo sini hadapi Susarma yang akan membinasakan mu. Arjuna : Susarma, bangunlah dari mimpimu, sedangkan dulu saat aku menyamar menjadi Whrehatnala saja, engkau sudah bertekuk lutut, dan sempat aku hajar untuk tunduk menyembah Eyang Matswapati, apalagi sekarang saat jiwa

Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sebelas (ke-11), Kisah Mahabharata

Gambar
Setelah kekalahan Bisma pada hari kesepuluh, Karna memasuki medan laga dan melegakan hati Duryodana. Ia mengangkat Drona sebagai panglima tertinggi pasukan Korawa. Karna dan Duryodana berencana untuk menangkap Yudistira hidup-hidup. Membunuh Yudistira di medan laga hanya membuat para Pandawa semakin marah, sedangkan dengan adanya Yudistira para Pandawa mendapatkan strategi perang. Drona membantu Karna dan Duryodana untuk menaklukkan Yudistira. Ia memanah busur Yudistira hingga patah. Para Pandawa cemas karena Yudistira akan menjadi tawanan perang. Melihat hal itu, Arjuna turun tangan dan menghujani Drona dengan panah dan menggagalkan rencana Duryodana.

Sejarah Perang Baratayudha di Hari Ke Sepuluh (ke-10), kisah Mahabharata

Gambar
Pada hari kesepuluh, Pandawa yang merasa tidak mungkin untuk mengalahkan Bismamenyusun suatu strategi. Mereka berencana untuk menempatkan Srikandi di depan kereta Arjuna, sementara Arjuna sendiri akan menyerang Bisma dari belakang Srikandi. Srikandi dipilih sebagai tameng Arjuna sebab ia merupakan seorang wanita yang berganti kelamin menjadi pria, dan hal itu membuat Bisma enggan menyerang Srikandi. Disamping itu, Srikandi merupakan reinkarnasi Amba, wanita yang mati karena perasaannya disakiti oleh Bisma, dan bersumpah akan terlahir kembali sebagai pembunuh Bisma yang menjadi penyebab atas penderitaannya. Srikandi menyerang Bisma, namun Bisma tidak menghiraukan serangannya. Sebaliknya, ia malah tertawa, sebab ia tahu bahwa kehadiran Srikandi merupakan pertanda buruk yang mampu mengantarnya menuju takdir kekalahan. Bisma juga tahu bahwa ia ditakdirkan gugur karena Srikandi, maka dari itu ia merasa sia-sia untuk melawan takdirnya. Bisma yang tidak tega untuk menyerang Srikandi, tidak bi