Postingan

Menampilkan postingan dengan label Asal usul Dewi madrim

Sejarah Asal Usul Kerajaan Madra Dalam Mahabharata

Gambar
Kerajaan Madra merupakan salah satu kerajaan kuno yang berada di wilayah India Barat dan muncul dalam kisah Mahābhārata. Ibukotanya bernama Sagala, dan pada masa sekarang diklaim sebagai Sialkot, di provinsi Punjab, Pakistan. Dalam Mahabharata dikisahkan, Raja Pandudari Dinasti Kuru menikahi putri dari Madra yang dikenal dengan nama Madri. Dari perkawinan itu lahir sepasang putra kembar, bernama Nakula dan Sahadewa. Bersama dengan tiga putra Pandu lainnya, mereka disebut dengan istilah Pandawa lima. Madri memiliki kakak bernama Salya yang menjadi raja menggantikan ayah mereka, Artayana, sebagai raja Madra. Ketika meletus perang besar Salya membawa seluruh pasukan Madra untuk membantu pihak Pandawa. Namun karena tipu muslihat licik para Korawa, Salya terpaksa membantu pihak tersebut, meskipun restunya selalu untuk Pandawa. Salya akhirnya gugur pada hari ke-18 di tangan Yudistira, pemimpin para Pandawa. Selain Kerajaan Madra (Purwa Madra atau Madra Timur) dengan Sagala sebagai ibu kotany

Kisah Asal Usul Dewi Madri Ibu dari Nakula dan Sadewa

Gambar
Madri adalah salah satu tokoh dalam kisah Mahabharata. Dia merupakan seorang puteri dari Kerajaan Madra, adik dari Salya yang diberikan kepada Pandu, setelah Salya kalah tanding dengan Pandu. Dalam kisah Mahabharata, Prabu Pandu berhasil memenangkan sayembara untuk mendapatkan Kunti putri dari Prabu Kuntiboja. Prabu Salya yang terlambat datang menantang Pandu untuk mendapatkan Dewi Kunti dengan taruhannya adalah Dewi Madri adiknya. Pandu kemudian mendapatkan Madri dan menikahinya. Dari Madri, Pandu memiliki dua orang anak kembar, yaitu Nakuladan Sadewa. RIWAYAT HIDUP DEWI MADRI Madri adalah istri kedua Raja Pandu dari Kerajaan Hastinapura. Ia dinikahkan dengan Pandu untuk mempererat hubungan antara Hastinapura dengan Kerajaan Madra. Namun karena Pandu menanggung kutukan bahwa ia akan meninggal apabila bersenggama, maka ia tidak bisa memiliki keturunan. Akhirnya Pandu dan istrinya mengembara di hutan sebagai pertapa dan meninggalkan Hastinapura. Di sana, Kuntimengeluarkan mantra rahasia