Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kematian Baladewa

Kisah Kehidupan Pandawa Lima Setelah Perang Baratayudha

Gambar
Setelah perang besar Baratayudha berakhir dengan kemenangan di pihak Pendawa lima, maka mereka pun boyongan kembali ke singgasana kerajaan Astina pura. Saat itu seluruh Korawa yang berjumlah 100 orang sudah tamat riwayatnya tewas dalam perang besar tersebut. Mereka sebagai simbol angkara murka/ketamakan. Sedangkan Pendawa lima sebagai simbol kebaikan/keutamaan tetap utuh lima. Saat itu para pendawa lima sudah mulai memasuki usia senja. Habis perang bukannya mereka pesta pora mereyakan kemenangan, tetapi malah prihatin bahkan menagis dalam hati, karena seluruh anak-anak pendawa gugur dalam perang besar itu. Padahal merekalah yang diharapkan sebagai penerus dan pewaris negara astina yang luas sekali wilayahnya. Ketika mereka dalam suatu pertemuan dan membahas masalah masa depan negara tersebut, dan dalam puncak kesedihannya, maka Kresna sebagai konsultan Pandawa mengingatkan bahwa itu semua sudah kodrat yang memang harus terjadi. Ia menceritakan ulang peristiwa ketika Arjuna dengan gela

Sejarah Asal Usul Bangsa Yadawa Musnah Tenggelam

Gambar
Setelah Perang Baratayudha Selesai, Krishna kembali ke negrinya dan memerintah di negaranya selama tiga puluh enam tahun sesudah perang besar Kurukshetra. Selama ia memegang tampuk pemerintahan rakyat merasa bahagia. Suku-suku Wrishni dan Bhoja yang merupakan cabang bangsa Yadawa, di mana Krishna termasuk di dalamnya, terkenal sebagai suku-suku yang suka bersenang-senang dan bergembira. Sejak Krishna memerintah mereka jadi makmur, dan kemakmuran mereka ini menyebabkan mereka suka pada barang-barang mewah, makan makanan yang serba lezat dan minum-minuman keras. Lambat laun mereka menjadi bangsa yang sembrono, angkuh, liar tidak berdisiplin, suka mabuk dan melampiaskan hawa nafsu. Pejabat pemerintahan korup, para pedagang main suap, wanita jalang, pemuda-pemuda suka pesiar dan remaja banyak morfinis. Pada suatu hari seorang resi dari negri asing datang berkunjung ke Dwaraka. Ia dipermainkan oleh segerombolan orang kota. Mereka memperolok-olokkan dan mengejek resi itu dengan suatu lelucon