Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pemberantasan G-30 S pki

TRAGEDI Pembantaian G-30 S PKI Plosoklaten KEDIRI

Gambar
Setelah pembersihan Pki oleh TNI AD di wilayah Jakarta, Jawa Tengah, Madiun, Ponorogo, Malang dan Tulung Agung. Pimpinan daerah Partai Komunis Indonesia (PKI) yang lolos dari kejaran Tentara AD, mereka melarikan diri ke KEDIRI dan membuat markas di Plosoklaten. Mereka menguasai Hampir Seluruh Kecamatan Plosoklaten dan membawa pengaruh kuat terhadap masyarakat. TRAGEDI PLOSOKLATEN Sebelum terjadi Pembantaian besar-besaran di Kediri, khususnya di wilayah Plosoklaten terdapat Tragedi mengerikan yang membuat masyarakat dan Ansor Murka terhadap PKI dan memicu terjadinya Pembantaian terhadap PKI. Pristiwa itu terjadi kepada 2 Orang Pemuda, yang satu bernama JAINUDIN pemuda dari Dusun Dermo, desa Pranggang dan yang kedua bernama MURSYID Pemuda Santri asal Dusun Mloko, desa Jarak. 1- PEMBUNUHAN JAINUDIN ( Pemuda Dermo ) Tragedi berdarah ini terjadi saat Jainudin sedang mengairi sawahnya di sebelah barat pasar Dermo, kemudian datanglah segrembolan anggota pki dari Spawon yang sedang berpatroli

Sejarah Kelam Pembantaian G-30 S PKI di Indonesia

Gambar
Pembantaian dimulai pada Oktober 1965 di Jakarta, yang selanjutnya menyebar ke Jawa Tengah dan Timur, dan Bali. Pembantaian dalam skala kecil dilancarkan di sebagian daerah di pulau-pulau lainnya, terutama Sumatera. Pembantaian terburuk meletus di Jawa Tengah dan Timur. Korban jiwa juga dilaporkan berjatuhan di Sumatera utara dan Bali. Petinggi-petinggi PKI diburu dan ditangkap: petinggi PKI, Njoto, ditembak pada tanggal 6 November, ketua PKI Dipa Nusantara Aidit pada 22 November, dan Wakil Ketua PKI M.H. Lukman segera sesudahnya. Kebencian terhadap komunis dikobarkan oleh angkatan darat, sehingga banyak penduduk Indonesia yang ikut serta dalam pembantaian ini. Peran angkatan darat dalam peristiwa ini tidak pernah diterangkan secara jelas. Di beberapa tempat, angkatan bersenjata melatih dan menyediakan senjata kepada milisi-milisi lokal. Di tempat lain, para vigilante mendahului angkatan bersenjata, meskipun pada umumnya pembantaian tidak berlangsung sebelum tentara mengenakan sanksi k