Postingan

Menampilkan postingan dengan label Asal Usul PSS Sleman

Sejarah Asal usul Terbentuknya Perseta Football Club Tulungagung

Gambar
Perseta diberi julukan Lasbas (Laskar Badai Selatan) karena letak geografis Kabupaten Tulungagung yang berada di daerah pantai selatan Provinsi Jawa Timur. Era 70-an Perseta kali pertama didirikan pada tahun 1970 dengan nama Persit Tulungagung dan memiliki julukan Kera Warek. Kera Warek (Macaca fascicularis) merupakan fauna identitas Kabupaten Tulungagung. Persit diberi julukan Kera Warek karena kera ini mempunyai kecerdikan, kelincahan, dan kecepatan, sehingga Persit Tulungagung diharapkan mempunyai karakter-karakter tersebut, yang akan menjadikan Persit sebagai klub yang produktif dan berprestasi. ERA 80 DAN 90-AN Di era ini, Persit Tulungagung berganti nama menjadi Perseta Tulungagung dengan julukan Laskar Badai Selatan. Dengan nama dan julukan baru Perseta, yaitu Laskar Badai Selatan, Perseta diharapkan bisa menjadi seperti badai di laut selatan Jawa yang menggelegar dan merusak apa yang ada di hadapannya, sehingga bisa lebih berprestasi dan mengharumkan nama Tulungagung di kancah

Sejarah Asal usul Terbentuknya Semen Padang Football Club

Gambar
Persatuan Sepak Bola Semen Padang didirikan didirikan pada tanggal 30 November 1980. Klub ini mengawali perjalanan mereka di kancah sepak bola Indonesia dengan mengikuti Divisi 1 Galatama tahun 1980. Pada tahun 1982, Semen Padang berhasil menjuarai divisi tersebut dan promosi ke Divisi Utama. Mereka juga berhasil menjuarai Piala Galatama 1992 dengan mengalahkan Arema Malang di final, berkat gol semata wayang Delfi Adri. LIGA INDONESIA (1994-2010) Di musim 1994-95, PSSI melakukan penggabungan dua liga yang ada saat itu, yaitu Perserikatan dan Galatama untuk membentuk sebuah sistem liga baru yang dinamakan Liga Indonesia. Semen Padang berhasil memenuhi syarat untuk menjadi salah satu dari 34 kontestan yang akan berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia, kasta tertinggi dalam sistem yang baru ini. Di Divisi Utama, Semen Padang tercatat sebagai tim papan tengah tanpa prestasi yang cukup signifikan, tetapi sempat berhasil melaju ke babak semifinal pada musim 2002dengan menyandang status juara

Sejarah Asal Usul Lahirnya Persiba Bantul Football Club

Gambar
Persiba Bantul berdiri pada tanggal 21 September 1967, dengan tujuan pokok sesuai dengan AD/ART adalah proses kelanjutan gerakan sepak bola nasional yang diawali dengan berdirinya PSSI 19 April 1930 di Yogyakarta. Sepak bola merupakan olahraga yang sangat dikenal, digemari dan telah merakyat di Indonesia, yang berupakan sarana untuk menunjang pembangunan Bangsa Indonesia khususnya dalam meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki jasmani yang sehat dan kuat dalam rangka membawa nama baik nama bangsa Indonesia dalam percaturan bidang olaharaga nasional. Tahun 2004 merupakan tonggak sejarah sepak bola di Kabupaten Bantul, setelah menunggu selama 37 tahun akhir dapat juga masuk ke Divisi Satu Liga Indonesia. Sosok Drs. H.M. Idham Samawi berperan besar dalam keberhasilan ini. Tahun 2005 Persiba mendapat kepercayaan dari PSSI untuk melanjutkan pembinaan pemain masa depan Indonesia, Tim Nas U-20 dititipkan di Bantul untuk dibina dan diikutsertakan dalam Kompetisi PSSI Liga Indonesia Tahun

Sejarah Asal usul Lahirnya PSS SLEMAN Football Club

Gambar
Perserikatan Sepak bola Sleman (PSS) lahir pada Kamis Kliwon tanggal 20 Mei 1976semasa periode kepemimpinan Bupati Drs. KRT. Suyoto Projosuyoto. Lima tokoh yang membidani kelahiran PSS adalah H. Suryo Saryono, Sugiarto SY, Subardi, Sudarsono KH, dan Hartadi. PSS didirikan pada awalnya hanya mereka senang dengan sepak bola. Dengan sepak bola mereka yakin akan menambah teman, meningkatkan persaudaraan dan tentu saja dengan sendirinya meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Sleman. Lahirnya PSS dilatarbelakangi bahwa pada waktu itu di Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) baru ada dua perserikatan yaitu PSIM Yogyakarta dan Persiba Bantul. Waktu berdirinya PSS hampir bersamaan dengan saat berdirinya Persikup Kulon Progo dan Persig Gunungkidul. Saat itu, selain di Kota Yogyakarta, potensi sepak bola di empat daerah kabupaten tidak terpantau dan kurang terkelola dengan baik. Padahal beberapa daerah di Kabupaten Sleman, seperti Prambanan, Sleman dan Kalasan, Sleman sejak dulu sudah