Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kematian Sengkuni

Sejarah Penyebab Kematian Raja Salya Dalam Perang Baratayudha

Gambar
Menjelang berakhirnya Baratayuda raja Salya diangkat menjadi panglima perang Astina. Pengangkatan itu telah menarik perhatian Pandawa mengingat kesaktian raja Mandaraka itu tidak ada tandingannya. Dia memiliki aji Candra birawa yang dapat menciptakan ribuan raksasa ganas pemangsa manusia. Konon apabila darahnya menciprat benda, maka benda itu akan menjadi raksasa. Dapat dibayangkan apabila banyak darah bercipratan, akan bermunculan pula raksasa-raksasa lain dan arena peperangan lainnya akan dipenuhi oleh makhluk-makhluk pemangsa itu. Menurut Kresna sekalipun Salya sakti tiada tanding gagah tak ada lawan, batinnya lebih menyayangi Pandawa. Berpihaknya kepada Kurawa karena terjebak kelicikan Sengkuni. Padahal semula ia akan membantu Pandawa. Untuk mengetahui rahasia kelemahannya, diutuslah nakula Sadewa menghadap Raja Salya. Tatkala nakula Sadewa menghadap Salya, dengan nada sedih si kembar berkata: “Duh, Paman Prabu, kedatangan hamba menghadap paduka, hanya untuk menyerahkan jiwa raga h

Kisah Penyebab Kematian Drestadyumna Dalam Perang Baratayudha

Gambar
Drestadyumna merupakan kakak bagi Dropadi dan Srikandi, keturunan Raja Drupada yang berasal dari Kerajaan Panchala. Ia berada di pihak Pandawa saat perang di Kurukshetra. Dialah yang membunuh Resi Drona. Saat Sang Resi tertunduk lemas dan kehilangan seluruh daya kekuataanya, sebagai akibat dari kabar bohong tentang meninggalnya sang putera Aswatama, Drestadyumena maju dan memenggal leher Sang Resi Drona. Dengan taktik Kresna juga, Begawan Drona, ayah Aswatama meninggal di tangan Drestadyumna putera Raja Drupada dari kerajaan Panchala. Kresna meminta Bima untuk membunuh gajah bernama Aswatama. Sebelum perang dimulai Begawan Drona pernah berkata bahwa ia tidak akan mengangkat senjata jika menerima kabar buruk dari orang yang diakui kejujurannya. Bima melakukan perintah Kresna, ia membunuh gajah bernama Aswatama, setelah itu ia teriak sekeras-kerasnya, bahwa Aswatamatelah tewas. Kabar itu terdengar oleh Begawan Drona, maka ia pun bertanya kepada Yudhistira yang terkenal akan kejujurannya,