Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kematian Raja Salya

Sejarah Kematian Pihak Pandwa dan Pasukan Pandawa dalam Baratayuda

Gambar
Pada Perang Baratayudha yang berlangsung selama 18 hari, banyak para kesatria yang gugur di medan Pertempuran Kurukshetra, baik dari pihak Kurawa maupun dari pihak Pandawa. Tak terhitung jumlahnya dari Ribuan pasukan kedua belah pihak. Dari pihak Pandawa sendiri banyak kesatria yang gugur seperti Abimanyu Putra Arjuna, Gatotkaca Putra Werkudara, Raja Wirata, Raja Drupada, Srikandi, Drestadyumna. KEMATIAN ABIMANYU Pada hari kedua belas Perang Baratayudha, Duryodana memanggil Bhagadatta, Raja Pragjyotisha (di zaman sekarang disebut Assam, sebuah wilayah di India). Bhagadatta merupakan putera dari Narakasura, raja yang dibunuh oleh Kresna beberapa tahun sebelumnya. Bhagadatta memiliki ribuan gajah yang berukuran sangat besar sebagai kekuatan pasukannya, dan ia dianggap sebagai ksatria terkuat di antara seluruh kesatria penunggang gajah pada zamannya.Bhagadatta menyerang Arjuna dengan mengendarai gajah raksasanya yang bernama Supratika. Pertempuran antara Arjuna melawan Bhagadatta terjadi

Sejarah Penyebab Kematian Raja Drupada dan Wirata Dalam Perang Baratayudha

Gambar
Drupada adalah putra dari Prisata, raja Kerajaan Pancala. Sewaktu muda ia belajar bersama dengan Drona, seorang brahmanamiskin putra Baradwaja. Keduanya pun menjalin persahabatan akrab. Bahkan Drupada berjanji jika kelak ia menjadi raja menggantikan ayahnya, Drona akan diberinya sebagian dari wilayah Pancala. Drupada akhirnya benar-benar menjadi raja Pancala sepeninggal ayahnya. Sementara itu, Drona menikah dengan Krepi adik perempuan Krepa, seorang brahmana di Kerajaan Kuruatau Hastinapura. Drona yang telah menikah dengan Krepi dikaruniai seorang putra bernama Aswatama. Demi untuk mencukupi makanan istri dan anaknya yang masih kecil, Drona datang ke Pancala meminta Drupada menepati janji persahatannya dulu. Namun, Drupada justru menghina Drona dengan mengatakan kalau persahabatan hanya berlaku di antara orang-orang yang sederajat. Drona kecewa dan menetap di Hastinapura. Di sana ia menjadi guru para pangeran Korawadan Pandawa. Beberapa tahun kemudian, Drona mengirim para Korawa untuk

Sejarah Kesaktian Raja Salya(Narasoma) dalam Perang Baratayudha

Gambar
Tugas pengangkatan Prabu Salya sebagai Senapati perang telah selesai. Prabu Salya mohon ijin pada Raja Astina, untuk pulang ke Mandaraka, guna berpamitan kepada istri. Sesampai di Istana Mandaraka, Prabu Salya merenungi perjalanan hidupnya dimasa lalu. Masa remaja Prabu Salya, yang waktu itu bernama Narasoma, adalah satriya berwajah tampan dan juga sakti. Narasoma berpamitan kepada ayahnya, Prabu Mandrapati, untuk mengikuti Sayembara memperebutkan Dewi Kunti puteri Prabu Basukunti, Raja Mandura. Ayahnya merestui dan berangkatlah Narasoma ke Mandura.  Adiknya yang bernama Dewi Madrim, juga mengikuti kepergiannya. Setelah beberapa lama perjalanan, tiba tiba saja ada angin besar yang menarik  tubuh Narasoma. Narasoma terbuncang angin dan jatuh  di depan sebuah pertapaan. Pertapaan Argabelah. Pertapaan Argabelah adalah sebuah Istana raja. Semua adalah Kerajaan Argabelah, yang rajanya bernama Prabu Bagaspati. Karena Prabu Bagaspati merasa banyak salah dan dosa, maka kerajaannya dirobah menj

Sejarah Penyebab Kematian Raja Salya Dalam Perang Baratayudha

Gambar
Menjelang berakhirnya Baratayuda raja Salya diangkat menjadi panglima perang Astina. Pengangkatan itu telah menarik perhatian Pandawa mengingat kesaktian raja Mandaraka itu tidak ada tandingannya. Dia memiliki aji Candra birawa yang dapat menciptakan ribuan raksasa ganas pemangsa manusia. Konon apabila darahnya menciprat benda, maka benda itu akan menjadi raksasa. Dapat dibayangkan apabila banyak darah bercipratan, akan bermunculan pula raksasa-raksasa lain dan arena peperangan lainnya akan dipenuhi oleh makhluk-makhluk pemangsa itu. Menurut Kresna sekalipun Salya sakti tiada tanding gagah tak ada lawan, batinnya lebih menyayangi Pandawa. Berpihaknya kepada Kurawa karena terjebak kelicikan Sengkuni. Padahal semula ia akan membantu Pandawa. Untuk mengetahui rahasia kelemahannya, diutuslah nakula Sadewa menghadap Raja Salya. Tatkala nakula Sadewa menghadap Salya, dengan nada sedih si kembar berkata: “Duh, Paman Prabu, kedatangan hamba menghadap paduka, hanya untuk menyerahkan jiwa raga h

Kisah Penyebab Kematian Drestadyumna Dalam Perang Baratayudha

Gambar
Drestadyumna merupakan kakak bagi Dropadi dan Srikandi, keturunan Raja Drupada yang berasal dari Kerajaan Panchala. Ia berada di pihak Pandawa saat perang di Kurukshetra. Dialah yang membunuh Resi Drona. Saat Sang Resi tertunduk lemas dan kehilangan seluruh daya kekuataanya, sebagai akibat dari kabar bohong tentang meninggalnya sang putera Aswatama, Drestadyumena maju dan memenggal leher Sang Resi Drona. Dengan taktik Kresna juga, Begawan Drona, ayah Aswatama meninggal di tangan Drestadyumna putera Raja Drupada dari kerajaan Panchala. Kresna meminta Bima untuk membunuh gajah bernama Aswatama. Sebelum perang dimulai Begawan Drona pernah berkata bahwa ia tidak akan mengangkat senjata jika menerima kabar buruk dari orang yang diakui kejujurannya. Bima melakukan perintah Kresna, ia membunuh gajah bernama Aswatama, setelah itu ia teriak sekeras-kerasnya, bahwa Aswatamatelah tewas. Kabar itu terdengar oleh Begawan Drona, maka ia pun bertanya kepada Yudhistira yang terkenal akan kejujurannya,