Sejarah Asal Usul Terbentuknya Persipura Jayapura
Persipura adalah klub yang berada di ujung timur Indonesia, yang mempunyai nama Julukan Mutiara Hitam sebagai julukan klub.
Nama Hitam sendiri diambil dari warna kulit orang Papua. Namun, embel-embel mutiara diberikan karena para pemain asal Papua sangat berbakat dalam bermain sepak bola.
Terbukti klub yang berusia 53 tahun ini telah sukses menyabet banyak gelar bergengsi di Indonesia. Dalam lemari piala Persipura terdapat tiga trofi Indonesia Super League, satu trofi Divisi Utama, 2 trofi Divisi Satu era Perserikatan, satu trofi Community Shield dan Inter Island Cup.
Tak hanya berprestasi di kancah domestik, Persipura juga mampu berbicara banyak di Asia. Pada tahun 2014, Boaz Solossa dkk bahkan mampu menembus hingga babak semifinal Piala AFC.
TIM TERBAIK DI INDONESIA
Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura atau disingkat Persipura Jayapura, adalah sebuah klub sepakbola profesional Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua. Saat ini tim berjuluk "Mutiara Hitam" merupakan salah satu kontestan papan atas Superliga.
Karena Stadion Mandala Jayapura yang menjadi kandangnya sedang direnovasi, tim kebanggaan warga Papua ini terpaksa harus mengungsi ke Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar, hingga selesainya venue mereka tersebut diperbaiki dan siap digunakan.
Meski telah cukup lama berdiri, prestasi tim asal Papua ini baru mulai terlihat di era sepakbola semi-profesional.
Tepatnya setelah tampil sebagai juara Liga Indonesia 2005.
Maklum saja karena di era Perserikatan, Persipura hanya mampu menjadi runner-up pada musim 1980.
Kala itu Persipura dikalahkan Persiraja Banda Aceh 3-1, di laga pamungkas yang berlangsung cukup dramatis di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang kemudian tampil menjadi juara.
Setelah itu prestasi Persipura terus melorot, hingga terlempar ke Divisi Satu.
Memang di level tingkat dua sepakbola nasional kala itu Persipura tampil dua kali juara pada musim 1979 dan 1994.
Namun tetap saja hal itu tidak mampu menujukkan eksistensi mereka di pentas sepakbola nasional, hingga akhirnya tampil sebagai juara Divisi Utama.
Memasuki era sepakbola profesional dengan digulirkannya Superliga pada musim perdana 2008/09, tim asal Papua ini menunjukkan penampilan luar biasa untuk merebut gelar juara. Itu seiring dengan semakin membaiknya penampilan beberapa pemain lokal binaan Mutiara Hitam, ditunjang kehadiran pemain asing berkualitas.
Nama Hitam sendiri diambil dari warna kulit orang Papua. Namun, embel-embel mutiara diberikan karena para pemain asal Papua sangat berbakat dalam bermain sepak bola.
Terbukti klub yang berusia 53 tahun ini telah sukses menyabet banyak gelar bergengsi di Indonesia. Dalam lemari piala Persipura terdapat tiga trofi Indonesia Super League, satu trofi Divisi Utama, 2 trofi Divisi Satu era Perserikatan, satu trofi Community Shield dan Inter Island Cup.
Tak hanya berprestasi di kancah domestik, Persipura juga mampu berbicara banyak di Asia. Pada tahun 2014, Boaz Solossa dkk bahkan mampu menembus hingga babak semifinal Piala AFC.
TIM TERBAIK DI INDONESIA
Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura atau disingkat Persipura Jayapura, adalah sebuah klub sepakbola profesional Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua. Saat ini tim berjuluk "Mutiara Hitam" merupakan salah satu kontestan papan atas Superliga.
Karena Stadion Mandala Jayapura yang menjadi kandangnya sedang direnovasi, tim kebanggaan warga Papua ini terpaksa harus mengungsi ke Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar, hingga selesainya venue mereka tersebut diperbaiki dan siap digunakan.
Meski telah cukup lama berdiri, prestasi tim asal Papua ini baru mulai terlihat di era sepakbola semi-profesional.
Tepatnya setelah tampil sebagai juara Liga Indonesia 2005.
Maklum saja karena di era Perserikatan, Persipura hanya mampu menjadi runner-up pada musim 1980.
Kala itu Persipura dikalahkan Persiraja Banda Aceh 3-1, di laga pamungkas yang berlangsung cukup dramatis di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang kemudian tampil menjadi juara.
Setelah itu prestasi Persipura terus melorot, hingga terlempar ke Divisi Satu.
Memang di level tingkat dua sepakbola nasional kala itu Persipura tampil dua kali juara pada musim 1979 dan 1994.
Namun tetap saja hal itu tidak mampu menujukkan eksistensi mereka di pentas sepakbola nasional, hingga akhirnya tampil sebagai juara Divisi Utama.
Memasuki era sepakbola profesional dengan digulirkannya Superliga pada musim perdana 2008/09, tim asal Papua ini menunjukkan penampilan luar biasa untuk merebut gelar juara. Itu seiring dengan semakin membaiknya penampilan beberapa pemain lokal binaan Mutiara Hitam, ditunjang kehadiran pemain asing berkualitas.
Komentar
Posting Komentar