Sejarah Asal usul Terbentuknya Stoke City Football Club
Stoke City Football Club dikenal sebagai klub tertua kedua di Inggris, dibentuk pada tahun 1863 dibawah nama Stoke Ramblers oleh para murid sekolah Charterhouse.
Pertandingan awal mereka yang sempat terdokumentasi adalah pada 1868 melawan EW Mary XV di lapangan kepunyaaan Victoria Cricket Club.
Henry Almond, pendiri klub yang juga bermain sebagai kapten, secara kebetulan juga merupakan pencetak gol pertama klub dalam sejarah. Pada tahun 1875, mereka pindah markas ke lapangan dekat Sweetings Field karena jumlah penonton yang sudah meningkat banyak.
Pada tahun 1878, klub ini merger dengan Stoke Victoria Cricket Club dan nama klub pun disederhanakan menjadi Stoke Football Club. Mereka juga pindah lagi dari Sweetings Field ke markas baru, lapangan kepunyaan Atletic Club, yang nantinya dikenal dengan stadion Victoria Ground. Pada saat itu juga mereka telah mempunyai kaus berwarna merah-putih yang bertahan sampai sekarang. 15 tahun setelah itu, Agustus 1885, Stoke berubah status menjadi klub sepakbola profesional.
Stoke merupakan salah satu dari 12 kub pendiri Football League pada tahun 1888. Pada 2 musim pertama, 1888-1889 dan 1889-1890, mereka hanya finis di urutan bawah liga. Pada saat Perang Dunia I berkecamuk, liga dihentikan selama 4 tahun, Stoke mengisi waktu dengan ikut dalam liga Lancashire Primary and Secondary.
Stoke menjadi pemilik markas mereka sendiri, Victoria Ground, pada tahun 1919. Pada tahun itu juga Victoria Ground diperbesar kapasitasnya dengan pembangunan tribun Butler Street, yang akhirnya membuat kapasitas total stadion menjadi 50.000 penonton.
Pada tahun 1925, pemerintah kota Stoke-on-Trent mendaulat klub sebagai klub kebanggaan kota tersebut, dan karenanya klub merubah namanya menjadi Stoke City Football Club.
Stanley MatthewsPada awal dekade 30’an adalah masa dimana Stanley Mathews bermain. Pemain yang berposisi sebagai sayap ini berkembang di Stoke dan masuk menjadi anggota timnas Inggris. Ia menjadi pemain legendaris Stoke dan Inggris; termasuk salah satu pemain terbaik di masanya. Prestasi Stoke sendiri baru mencuat pada tahun 1934 kala mereka dianggap sebagai salah satu klub papan atas liga. Di tahun tersebut pula Stoke membuat rekor kemenangannya yang terbesar, 10-3, atas West Bromwich. Rekor jumlah penonton terbanyak Stoke adalah 51.373 orang pada tahun 1937 pada pertandingan melawan Arsenal.
PASCA PERANG DUNIA II (1946-1953)
Perang Dunia memaksa kompetisi liga untuk berhenti selama 6 tahun. Musim kompetisi dimulai pada 1946-1947, saat itu Stoke nyaris menjuarai liga jika saja mereka mereka bisa menang pada partai terakhir. Sayangnya Stoke malah kalah 1-2 dari Sheffield United dan gelar juara liga pun melayang ke Liverpool.
Pada musim itu pula Stanley Matthews pindah ke Blackpool saat liga menyisakan 3 pertandingan. Musim 1952-1953, Stoke terdegradasi ke divisi 2 dan managernya, Bob McGory, mundur setelah 17 tahun mengabdi.
ERA TONY WADDINGTON (1960-1977)
Tony Waddington ditunjuk menjadi manager klub pada Juni 1960 setelah sebelumnya menjabat asisten manager klub. Waddington membuat keputusan penting dengan menarik kembali Stanley Matthews untuk bermain di Stoke setelah 14 tahun meninggalkan klub.
Umur Mathews sendiri kala itu telah mencapai 46 tahun ! Kembalinya Mathews langsung berpengaruh pada kemajuan klub untuk bisa mencapai posisi 8 pada musim 1961-1962. Setahun kemudian, musim 1962-1963, Stoke menjuarai divisi 2 sekaligus promosi ke divisi satu.
Stanley Matthews age 50Musim 1963-1964, Stoke tampil baik di divisi satu dan mampu duduk di papan tengah klasemen. Peran Matthews saat itu penting sekali sehingga mereka mampu masuk ke final Piala Liga walaupun kalah dari Leicester City. Pada tahun 1965, Stanley Mathews yang berumur 50 tahun, mendapatkan pengahargaan ‘Knighhood’ dari kerajaan Inggris menyangkut pengabdiannya pada sepakbola. Penghargaan itu diberikan sebelum ia tampil ke 701-kalinya, yang juga merupakan penampilannya yang terakhir untuk klub.
Gordon Banks, pahlawan Piala Dunia 1966 Inggris, bergabung dengan Stoke City dengan biaya transfer £52.000 dari Leicester City. Dikenal sebagai kiper terbaik dunia pada waktu itu, peran Banks terbukti penting dalam menjaga kestabilan penampilan klub di divisi satu.
Stoke kemudian menjuarai gelar pentingnya yang pertama, Piala Liga, pada 4 Maret 1972. Di final Wembley didepan 97.852 penonton, mereka sukses menggulingkan favorit juara, Chelsea, dengan skor 2-1.
Januari 1976, stadion Victoria Ground terbakar di salah satu tribunnya, dengan beaya perbaikan yang mencapai £250.000. Harus mengeluarkan dana yang begitu besar membuat klub kehabisan dana. Pemain bintang seperti Alan Hudson, Mike Pejic dan Jimmy Greenhoff dijual dengan total £440,000. Dengan keadaan tim yang compang camping, Stoke tidak bisa menghindar lagi dari degradasi pada musim 1976-1977. Waddington pun akhirnya meninggalkan klub setelah 17 tahun mengabdi.
PERIODE 1977-1997
Stoke baru dapat promosi ke divisi satu lagi pada musim 1978-1979 dibawah manager Alan Durban. Stoke kemudian bertahan di divisi satu sampai musim 1984-1985, dimana mereka terdegradasi setelah hanya bisa menang 3 kali sepanjang liga dan mengumpulkan 17 poin. Setelah itu Stoke terus merosot dan benar-benar hanya menjadi klub divisi kelas bawah Inggris.
Britannia Stadium dan Kedatangan Grup Islandia Musim 1997-1998, Stoke pindah ke markas barunya, The Brittania Stadium, setelah 119 tahun mendiami Victoria Ground. Brittania Stadium mempunyai 2 sudut yang ditutup dengan tribun corner dan 2 yang terbuka. Di luar stadion ada sebuah monumen untuk mengenang Stanley Mathews, pemain terbaik Stoke sepanjang sejarahnya.
Pada tahun 1999, saham Stoke Citydibeli sebanyak 66.6% oleh sebuah konsorsium asal Islandia dengan nilai £6,6 juta. Gary Megson yang saat itu menangani klub harus angkat kaki karena pemilik baru klub akan menunjuk Gudjon Thordarson sebagai manager baru Stoke City. Thordarson kemudian berjasa membawa Stoke untuk promosi ke divisi 2 pada musim 2000-2001, namun tidak lama setelah kepastian promosi, Thordarson dipecat chairman Stoke, Gunnar Gislason, dan digantikan Steve Cotterill.
DIAMBIL ALIH PETER COATES
Pada 23 Mei 2006, Peter Coates, mantan chairman Stoke City periode 1989-1977 dan bos perusahaan judi Bet365, datang mengambil alih klub. Coates kemudian menunjuk Tony Pulis, mantan manager Stoke 2002-2005, untuk menangani klub. Di musim pertama setelah comebacknya, Pulis membawa Stoke duduk di peringkat 8 divisi championship.
Stoke akhirnya promosi ke Premiership pada musim berikutnya, 2007-2008, dengan menjadi runner up divisi championship.
Pertandingan awal mereka yang sempat terdokumentasi adalah pada 1868 melawan EW Mary XV di lapangan kepunyaaan Victoria Cricket Club.
Henry Almond, pendiri klub yang juga bermain sebagai kapten, secara kebetulan juga merupakan pencetak gol pertama klub dalam sejarah. Pada tahun 1875, mereka pindah markas ke lapangan dekat Sweetings Field karena jumlah penonton yang sudah meningkat banyak.
Pada tahun 1878, klub ini merger dengan Stoke Victoria Cricket Club dan nama klub pun disederhanakan menjadi Stoke Football Club. Mereka juga pindah lagi dari Sweetings Field ke markas baru, lapangan kepunyaan Atletic Club, yang nantinya dikenal dengan stadion Victoria Ground. Pada saat itu juga mereka telah mempunyai kaus berwarna merah-putih yang bertahan sampai sekarang. 15 tahun setelah itu, Agustus 1885, Stoke berubah status menjadi klub sepakbola profesional.
Stoke merupakan salah satu dari 12 kub pendiri Football League pada tahun 1888. Pada 2 musim pertama, 1888-1889 dan 1889-1890, mereka hanya finis di urutan bawah liga. Pada saat Perang Dunia I berkecamuk, liga dihentikan selama 4 tahun, Stoke mengisi waktu dengan ikut dalam liga Lancashire Primary and Secondary.
Stoke menjadi pemilik markas mereka sendiri, Victoria Ground, pada tahun 1919. Pada tahun itu juga Victoria Ground diperbesar kapasitasnya dengan pembangunan tribun Butler Street, yang akhirnya membuat kapasitas total stadion menjadi 50.000 penonton.
Pada tahun 1925, pemerintah kota Stoke-on-Trent mendaulat klub sebagai klub kebanggaan kota tersebut, dan karenanya klub merubah namanya menjadi Stoke City Football Club.
Stanley MatthewsPada awal dekade 30’an adalah masa dimana Stanley Mathews bermain. Pemain yang berposisi sebagai sayap ini berkembang di Stoke dan masuk menjadi anggota timnas Inggris. Ia menjadi pemain legendaris Stoke dan Inggris; termasuk salah satu pemain terbaik di masanya. Prestasi Stoke sendiri baru mencuat pada tahun 1934 kala mereka dianggap sebagai salah satu klub papan atas liga. Di tahun tersebut pula Stoke membuat rekor kemenangannya yang terbesar, 10-3, atas West Bromwich. Rekor jumlah penonton terbanyak Stoke adalah 51.373 orang pada tahun 1937 pada pertandingan melawan Arsenal.
PASCA PERANG DUNIA II (1946-1953)
Perang Dunia memaksa kompetisi liga untuk berhenti selama 6 tahun. Musim kompetisi dimulai pada 1946-1947, saat itu Stoke nyaris menjuarai liga jika saja mereka mereka bisa menang pada partai terakhir. Sayangnya Stoke malah kalah 1-2 dari Sheffield United dan gelar juara liga pun melayang ke Liverpool.
Pada musim itu pula Stanley Matthews pindah ke Blackpool saat liga menyisakan 3 pertandingan. Musim 1952-1953, Stoke terdegradasi ke divisi 2 dan managernya, Bob McGory, mundur setelah 17 tahun mengabdi.
ERA TONY WADDINGTON (1960-1977)
Tony Waddington ditunjuk menjadi manager klub pada Juni 1960 setelah sebelumnya menjabat asisten manager klub. Waddington membuat keputusan penting dengan menarik kembali Stanley Matthews untuk bermain di Stoke setelah 14 tahun meninggalkan klub.
Umur Mathews sendiri kala itu telah mencapai 46 tahun ! Kembalinya Mathews langsung berpengaruh pada kemajuan klub untuk bisa mencapai posisi 8 pada musim 1961-1962. Setahun kemudian, musim 1962-1963, Stoke menjuarai divisi 2 sekaligus promosi ke divisi satu.
Stanley Matthews age 50Musim 1963-1964, Stoke tampil baik di divisi satu dan mampu duduk di papan tengah klasemen. Peran Matthews saat itu penting sekali sehingga mereka mampu masuk ke final Piala Liga walaupun kalah dari Leicester City. Pada tahun 1965, Stanley Mathews yang berumur 50 tahun, mendapatkan pengahargaan ‘Knighhood’ dari kerajaan Inggris menyangkut pengabdiannya pada sepakbola. Penghargaan itu diberikan sebelum ia tampil ke 701-kalinya, yang juga merupakan penampilannya yang terakhir untuk klub.
Gordon Banks, pahlawan Piala Dunia 1966 Inggris, bergabung dengan Stoke City dengan biaya transfer £52.000 dari Leicester City. Dikenal sebagai kiper terbaik dunia pada waktu itu, peran Banks terbukti penting dalam menjaga kestabilan penampilan klub di divisi satu.
Stoke kemudian menjuarai gelar pentingnya yang pertama, Piala Liga, pada 4 Maret 1972. Di final Wembley didepan 97.852 penonton, mereka sukses menggulingkan favorit juara, Chelsea, dengan skor 2-1.
Januari 1976, stadion Victoria Ground terbakar di salah satu tribunnya, dengan beaya perbaikan yang mencapai £250.000. Harus mengeluarkan dana yang begitu besar membuat klub kehabisan dana. Pemain bintang seperti Alan Hudson, Mike Pejic dan Jimmy Greenhoff dijual dengan total £440,000. Dengan keadaan tim yang compang camping, Stoke tidak bisa menghindar lagi dari degradasi pada musim 1976-1977. Waddington pun akhirnya meninggalkan klub setelah 17 tahun mengabdi.
PERIODE 1977-1997
Stoke baru dapat promosi ke divisi satu lagi pada musim 1978-1979 dibawah manager Alan Durban. Stoke kemudian bertahan di divisi satu sampai musim 1984-1985, dimana mereka terdegradasi setelah hanya bisa menang 3 kali sepanjang liga dan mengumpulkan 17 poin. Setelah itu Stoke terus merosot dan benar-benar hanya menjadi klub divisi kelas bawah Inggris.
Britannia Stadium dan Kedatangan Grup Islandia Musim 1997-1998, Stoke pindah ke markas barunya, The Brittania Stadium, setelah 119 tahun mendiami Victoria Ground. Brittania Stadium mempunyai 2 sudut yang ditutup dengan tribun corner dan 2 yang terbuka. Di luar stadion ada sebuah monumen untuk mengenang Stanley Mathews, pemain terbaik Stoke sepanjang sejarahnya.
Pada tahun 1999, saham Stoke Citydibeli sebanyak 66.6% oleh sebuah konsorsium asal Islandia dengan nilai £6,6 juta. Gary Megson yang saat itu menangani klub harus angkat kaki karena pemilik baru klub akan menunjuk Gudjon Thordarson sebagai manager baru Stoke City. Thordarson kemudian berjasa membawa Stoke untuk promosi ke divisi 2 pada musim 2000-2001, namun tidak lama setelah kepastian promosi, Thordarson dipecat chairman Stoke, Gunnar Gislason, dan digantikan Steve Cotterill.
DIAMBIL ALIH PETER COATES
Pada 23 Mei 2006, Peter Coates, mantan chairman Stoke City periode 1989-1977 dan bos perusahaan judi Bet365, datang mengambil alih klub. Coates kemudian menunjuk Tony Pulis, mantan manager Stoke 2002-2005, untuk menangani klub. Di musim pertama setelah comebacknya, Pulis membawa Stoke duduk di peringkat 8 divisi championship.
Stoke akhirnya promosi ke Premiership pada musim berikutnya, 2007-2008, dengan menjadi runner up divisi championship.
Komentar
Posting Komentar